Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Itu yang aku dapet dari Wikipedia.
Ada apa dengan proses ?
Kadang aku flashback dari awal aku belum kenal smash sampai saat ini aku kenal.
Dan melihat banyak komentar-komentar yang masuk..
Postingan kali ini aku akan bahas untuk yang pada iri atau untuk mereka yang hanya bisa menilai pada akhir yang aku dapat, tanpa mengetahui apa yang udah aku lakuin.
Kadang kalo inget semua komentar negatif, rasanya ngebatin banget gitu..
Mereka yang berkomentar negatif seolah nggak bisa ngerti sama yang namanya sebuah proses.
Ibaratkan seperti ini:
1) Lebih senang melihat orang buta yang pada akhirnya bisa melihat
atau
2) Lebih senang melihat orang yang dari awal lahir bisa melihat
Kamu akan pilih nomer 1 atau 2 ??
Coba pahami:
Orang buta yang bisa mendapatkan kornea mata untuk melihat indahnya dunia itu jauh lebih senang dibandingkan orang yang sudah bisa melihat dari sejak lahir.
Bahkan orang yang buta, lebih bersyukur pada Tuhan ketika pada akhirnya dia bisa melihat dunia daripada orang yang dari lahir normal bisa melihat. (Banyak orang normal, tapi apakah setiap orang normal selalu bersyukur telah mendapat kesempurnaan ??)
Orang buta, dia mendapat sebuah kornea mata, bukan dengan diam meratapi nasib, bukan dengan dia iri pada orang-orang yang dapat melihat normal..
Tapi dia berusaha, bagaimana dia bisa mendapatkan kornea mata. Itu lah yang akan menuju pada sebuah proses.
Dimana dia dari awal sampai mendapatkan kornea mata, dia harus hidup dengan bayangan hitam di dalam hidupnya sampai mendapatkan kornea mata, itu lah yang namanya proses.
Sama halnya dengan 'kasus' aku..
Aku juga melalui sebuah proses untuk kenal sama smash..
Gimana cara aku mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang smash.
Mungkin di saat aku suka smash, mereka yang sekarang 'iri' dulu belum suka sama smash, atau bahkan dulu mereka malah masih mencaci maki smash.. Bisa sajakan seperti itu ? Kita tidak ada yang tau.
Dan mungkin perbedaannya disini:
Mereka itu tidak mempunyai keberanian seperti yang aku punya,
Aku tidak pernah kenal orang tersebut, tiba-tiba memperkenalkan diri, mendekatkan diri, lalu membuat orang yang aku deketin itu percaya 100% sama aku. itu adalah sebuah proses yang luar biasa, yang tidak setiap orang bisa lakukan. Tapi aku bisa meraih itu.
Awal tau smash, aku dulu pontang-panting cari informasi tentang smash,
sampai pada waktu smash pertama kali ke surabaya, giamana aku bisa ngumpulin 50 peserta gathering sendirian, gimana ada pertemuan dengan management sampai larut malam untuk meeting keperluan gatheringnya. Semua itu membutuhkan proses.
Proses itu juga bisa dibilang dari mana aku dulu yang 'WAH' bertemu smash, sekarang cuma biasa aja ketemu smash. itu proses.
Jadi semua hidup kita itu tidak ada yang instan.
Bayi lahir ke dunia butuh proses dalam kandungan selama 9 bulan, dia bisa menjadi sesorang yang berguna bagi sekeliling dia, bisa bahagiain orang tua itu juga butuh proses. Dia harus melewati masa anak-anak dulu, masa remaja, hingga akhirnya dewasa. Itu semua juga proses.
Kamu di sebuah gedung ingin ke lantai 10 nggak bisa kalo tiba-tiba ada di lantai 10. Kamu harus melewati lantai 1, 2, 3, 4, sampai akhirnya beradi di lantai 10.
Kita harus berawal dari bawah untuk mendapatkan sesuatu yang berada di atas.
Kamu nggak akan merasakan gimana bahagianya senangnya mendapatkan sesuatu, tanpa meresapi proses itu.
Wajar aku bangga dengan apa yang aku dapatkan. Aku cerita di blog. Tapi orang lain melihat itu sebagai sombong. Mereka itu salah. Mereka itu picik.
Coba mereka ada diposisi seperti aku, yakin mereka juga akan melakukan hal seperti ini.
Aku mengutarakan ini, ini perwujudan aku, ini achievement buat diri aku sendiri. Ini kepuasan aku.
Seandainya aku cuma bilang alhamdulillah, ini aku kiaskan dengan nulis blog.
Biar orang tau gimana sih proses susahnya aku yang akhirnya bisa kenal smash.
Itu sebenarnya semua itu proses, tapi mereka masih ngerasa kalo aku itu pamer.
Kenapa kenanya ke aku banyak banget? Padahal smashblast lain juga ada yang seperti aku.
Apa karena dari awal mereka udah benci ? Udah sirik dari awal ? Udah males dari awal, ngerasa mereka lebih tua tapi kok mereka nggak bisa dapet lebih dari apa yang aku dapetin. Istilahnya mereka 'kok aku kalah sama anak SMA".
Aku ngeAdminin @SMASHJATIM yang followersnya udah puluhan ribu dengan berita yang bener-bener akurat, bahkan kalo satu kali tweet salah, bisa fatal akibatnya. itu berat lho.. prosesnya mencapai itu berat, nggak hanya bermodal seminggu-duaminggu.
Karena itu aku cuma ngetweet sesuatu yang emang bener-bener udah pasti.
Itu yang ngebedainaku sama fanbase lain. Fanbase lain bisa ngetweet bla..bla..bla..bla.. bahkan sampai adminnya pun curhat tentang masalah pribadinya yang abis di putusin pacar lah, lagi sakit lah, lagi bete, dan sebagainya.
Mereka yang berkomentar banyak tentang aku bahkan hingga detail sampai keadaan baju yang aku pakai, berarti mereka adalah orang yang mementingkan aku. Logika, kalo orang yang nggak penting, orang yang nggak peduli, dia nggak akan repot-repot untuk berkomentar. Dia lebih memilih diam, masa bodoh, dan nggak ngurus. Bukannya malah memperdebatkan sampai berhari-hari kan..?!
Sebenernya aku juga bisa bales apa yang mereka kasih komentar. Tapi ya apa mau dikata, itu lah bentuk perhatian dan kasih sayang mereka untuk aku. Ternyata mereka itu merhatiin aku ya ? Cuma banyak aja ceritanya.
Anak smash bisa saperti saat ini, itu semua butuh proses.
Coba kita flashback Januari 2010,
Reza, Ilham , Dicky hanya anak sekolahan putih-abu-abu yang tetangga, keluarga, sahabat, mengenal Reza ya Reza, kakaknya Ilham. Hanya sebatas itu.
Bisma hanya mahasiswa yang kebetulan sering gabung sama teman bandnya untuk perform kecil-kecilan.
Morgan yang juga study dengan kerja sampingan sebagai model.
Rafael ya juga cuma penyiar radio.
Atau Rangga yang lebih maju sedikit daripada yang lain, dia pernah nampil di tv sebelum sama smash.
Nah, semua itu proses.
Kalo kita fikir, apa sih proses terberat dari mereka bertujuh ?
Bukan latihan nyanyi, dance.. Morgan yang dulu nggak pinter dance jadi bisa ngedance, bukan karena Reza yang punya bakat ngeRapp jadi jago ngerapp.. bukan seperti itu.
Yang paling susah dalam proses smash ini adalah perkenalan antara Bisma ke Dicky, dan masuknya jiwa Bisma ke Dicky itu yang sudah. Maksudnya jiwa disini, misal si Dicky nggak suka sama buah, Bisma sebisa mungkin kalau makan buah nggak ngedeket ke Dicky. itu contoh kecilnya.
Itu bedanya smash dengan boyband lain. Smash itu punya heart to heart ke masing-masing member. Mereka nyatu, barengan. Istilahnya itu kalau satu sakit, ya semua sakit. Satu galau ya semua galau.
Kita lihat boyband lain di Indonesia, terutama yang kemarin sempet bubar, dan nggak tau gimana sekarang udah balik lagi ato punya personel baru. Mereka nggak ada rasa seperti smash yang memiliki heart to heart ke sesama personel.
Semua butuh proses, pembelajaran.
Sampai pada saatnya smash di atas panggung, mendapat bully, di bilang ngejiplak BB Korea.
Itu bukan ngejiplak, tapi terispirasi.
Manusia nggak bisa hidup tanpa inspirasi.
Gimana kita mau maju kalo nggak punya inspirasi ??
Smash di bully, jelas. Orang nggak kenal lagu-lagu smash.
Tapi sekarang? Smash diatas panggung nyanyi, malah lebih kedengeran suara penonton yang ikutan nyanyi dari pada suara si 7butir. Untuk mencapai itu butuh proses.
Orang yang mencaci-maki-bully-ngejudge itu seperti mereka ingin masuk langsung beradadi lantai 10.
Tanpa melewati lantai 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Itu nggak bisa. Mereka akan failed, gagal. Nggak ada gunanya.
Kadang aku pengen bilang "aduhh, kamu ngaca donk, apa aja yang udah kamu lakuin ? Udah melalui proses yang bener ??"
Aku seperti ini karena aku sendiri, keberanian aku, keahlian aku, dan usaha aku.
"Orang yang tidak kenal usaha, berarti orang itu tidak mau berusaha menjadi apa yang dia mau."
Mau dibilang postingan kali ini aku ceramah ?
Terserah, toh kamu baca juga kan ? itu kamu peduli sama aku.
Ngatain aku CHILD ?! Nggak pernah merasakan tapi sok ngasi pengertian 'proses' ??
Sebenernya aku memang lebih 'child' daripada kamu yang emang udah 'tua' tapi cara berfikir kamu yang seperti 'child'.
Saling koreksi masing-masing. Jangan hanya menilai orang lain :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar